Friday, February 6, 2009

Lagi Bicara Tentang Crossdressing


Ini satu posting yang mak terima dalam Friendsters mak. Posting ni dibuat oleh oneof mak nyer friend la rahmanita. Mak just nak kongsi pandangannya yang juga minat dengan crossdressing. 

Bicara soal istilah dan definisi, ini bbrp yg aku tau dari berbagai sumber, maaf kalo kepanjangan:
1. Transvestite itu sama dgn Crossdresser, yaitu laki-laki yg suka pakai baju perempuan, dia tetap laki-laki dan berorientasi sex ke lawan jenis, gak punya keinginan utk jadi perempuan. Dia pakai baju cewek karena merasa nyaman dan di situlah muncul sensasi / gairah yg kadang-kadang diakhiri dgn masturbasi.
2. Transexual sama dengan Transgender, dia dilahirkan dengan tubuh laki-laki, tapi merasa tidak nyaman dengan penis yg dimilikinya, dia ingin menjadi perempuan. Biasanya berorientasi sex ke laki-laki, walaupun kadang mereka menolak jika disebut sebagai homosex. Salah satu obsesi terbesar mereka adalah operasi ganti kelamin (SRS=sex reassignment surgery), contohnya di sini adalah : Dorce.
Dalam kehidupan sehari-hari, definisi dan istilah2 tsb memang sering rancu, gak jelas dan ketuker2. Soalnya ada persamaan besar di antara mereka semua. Yaitu laki-laki pakai baju cewek. Yg penting bagi kita, adalah memastikan posisi diri kita itu adalah apa. Nah, dengan demikian, mudah bagi kita untuk mengambil keputusan.
Dulu waktu kecil, saya merasa ingin berubah menjadi wanita. Hal ini muncul karena kesukaan saya memakai baju2 cewek. Tapi, ternyata setelah dewasa, saya tidak ingin jadi wanita. Saya tetap nyaman dengan penis saya, dan saya mencintai para perempuan, bukan laki-laki. Bayangkan jika saya tetap dalam keinginan yg salah waktu kecil, lalu kemudian saya sampai operasi ganti kelamin. Wah, betapa menyesalnya saya, karena ternyata bukan itu diri saya. Makanya, salah satu prosedur operasi ganti kelamin, adalah melalui tes psikologi yg mendalam. Agar jangan sampai timbul penyesalan, karena gak bisa dibalikin lagi tu penis yg udah dipotong.
Tapi, dengan pengertian yg ada ini, saya menemukan fenomena bahwa, walau pun saya tidak ingin berubah jadi perempuan. Tapi, ternyata ada bbrp perubahan dalam aktifitas CD-ing saya. Misalnya, dulu waktu kecil/remaja, saya sudah sangat puas dengan celdam cewek. Lalu berkembang ke BH, rok, dan muncul keinginan bermake-up. Lama2 ingin tampil full cewek, dan merasa ada tantangan baru yg bermunculan, misalnya tampil di publik dsb, yg dulu bahkan tidak terpikirkan. Nah, dengan tahap2 tsb, waktu2 sekarang2 ini, sebuah celana dalam cewek, sudah tidak lagi terlalu "menarik", bandingkan dengan dulu waktu kita kecil.
Hal lain lagi adalah, dulu kesukaan dan fantasi saya adalah tampil sebagai perempuan yang seksi, dengan rok span yang mini. Tapi, ternyata hal ini berubah. Saat ini saya sangat menikmati CD-ing dengan berjilbab rapi dan terbungkus rapat.
Kesimpulan saya sementara:
1. CD-ing adalah lebih ke pemuasan seksual, bukan bersifat psikologis
2. CD-ing itu berproses dan berubah.

No comments: